First short story.

2:01 PM

Penantian..
Hari-hari aku lalui dengan penantian yang cukup panjang.. Yang aku sendiri pun tidak tahu kapan ujungnya. Kapan penantian itu akan segera berakhir. Bagiku, menantikan sesuatu yang memang sudah pasti, sama sekali tidak masalah. Namun berbeda dengan yang kualami sekarang. Penantian ini.. hanya menantikan sesuatu hal yang belum tentu pasti. Belum tentu pasti apakah ketika aku sudah lama menunggu, sesuatu tersebut akan datang.

Jarum jam menunjukkan angka 1. Aku memandangi jam tiada henti. Tidak tahu apa yang harus aku perbuat dalam kekosongan ini. Kemudian tiba-tiba ada seorang mengetuk pintu kamar ku. Langsung dengan cepat aku pun membukanya. Ketika ku buka, tidak ada siapa-siapa disana. Lalu aku beranjak masuk kembali dan menutup pintu. Namun sebelum aku menutup pintu, mata ku terarahkan ke bawah dan melihat secarik surat dan setangkai bunga mawar yang masih segar. Yah seperti biasa.. Sudah tidak heran lagi barang-barang tersebut berada di depan pintu kamar ku. Aku sudah sering mendapatkannya dengan tidak mengetahui siapa pengirimnya karena dia hanya menuliskan "secret admirer" pada pojok kanan bawah suratnya. Lalu aku membawa surat dan bunga tersebut masuk kamar dan mulai membuka surat tersebut.


Aku tercengang.

Kali ini suratnya berbeda dengan biasanya. Biasanya dia hanya menuliskan pusi-puisi indah untukku. Namun kali ini, dia memberikan sebuat alamat resto dan mengharapkan kehadiranku pada waktu yang telah ia tuliskan.
Aku tidak sabar untuk cepat-cepat bertemu dengannya.

Dan waktu itu pun tiba. Aku berangkat menuju tempat tersebut. Setibanya aku disana, aku bingung mencari nomor meja yang telah ia tentukan. Kemudian seseorang memanggil namaku. Dan aku langsung menoleh ke arahnya. Aku sangat terkejut karena aku melihat sesosok pria tampan mengenakan pakaian simple namun sangat cocok pada tubuhnya sehingga ia terlihat sangat keren. Rambutnya mohawk dengan sentuhan gel namun tertata rapi. Aku mengira-ngira apakah dia adalah orangnya. Dan benar, dia tiba-tiba memperkenalkan dirinya dan berkata "Aku Jason, your secret admirer." sambil mengulurkan tangannya. Secara otomatis aku pun mengulurkan tanganku dan memperkenalkan diriku.


Tidak terasa 2 jam berlalu. Banyak hal yang kami telah obrolkan. Tentang kuliah, hobi, cita2, dan sebagainya. Dia pun juga sempat beberapa kali memegang tanganku dan bagiku rasanya sangat menyenangkan. Aku mulai merasa nyaman dengannya. Karena hari itu sudah malam, kemudian ia mengantarku pulang ke kos, dan kita berpamitan. Sepanjang malam aku jadi memikirkannya terus tanpa henti, mengingat-ingat moment yang kita lalui tadi.

Aku berkata dalam hati.. Tuhan apakah dia orangnya? Bagiku kalo emang dia bener adalah orangnya, penantianku ini bener-bener worth waiting for. Hahaha. Sejak itu aku menyimpulkan bahwa aku mulai suka dengannya.

Hari berganti hari kita sering bbm'an dan tiba pada suatu saat si Jason tersebut seringkali tidak membalas bbm ku lagi. Ia sering beralasan bahwa ia sibuk. Dan aku memakluminya. Namun hari demi hari dia semakin tidak pernah bbm aku lagi. Dan aku merasa sangat sedih. Sehingga aku selalu mendesaknya supaya balas bbm ku. Namun sepertinya hal itu membuat dia, ya bisa dibilang mungkin dia jadi merasa risih sama aku. Terus akhirnya dia mengaku padaku bahwa dia ngga ada rasa lebih dari sekedar "ngefans" aja sama aku. Karena cinta nya masih sama mantan nya yang dulu. Seketika itu juga hati ini terasa seperti digores pisau. Sakit... Tiba-tiba air mata mulai menetes. Yah, aku menangis tanpa henti. Selama ini mungkin aku yang terlalu GR, menganggap dia menyukaiku. Namun aku juga tak salah bukan jika berharap bahwa dia juga punya perasaan yang sama?


Apa yang kamu telah lakuin ke aku, mungkin bagimu hal biasa saja. Namun, bagiku itu adalah hal yang sangat special. Yang tidak dapat aku rasakan dengan lelaki manapun selain kamu. Aku merasa kamu berbeda, dibanding dengan lelaki lainnya. Dan awalnya aku percaya bahwa kamu lah jawaban dari penantian ku selama ini. Tapi ternyata...

Baiklah, aku akan berusaha move on dari kamu.. Aku terus meyakinkan diriku sendiri bahwa ini bukan cinta. Mungkin ini hanya ketertarikan sesaat karena aku merasakan sesuatu yang baru dalam hadirmu. Aku tau kok, cepat atau lambat, aku pasti akan ngelupain kamu walaupun mungkin sekarang itu terasa berat :")
Maybe now.. It's better for us to be like strangers..

*NB : I write this story based on what's on my mind, NOT based on my true story.

You Might Also Like

2 komentar

Ask Me Anything

Name

Email *

Message *

Followers